Berbisik Hening
sejenak ku hirup pasokan udara di sekitarku
sepenuhnya ku tahan riuh isi kepala
kesunyian malam, sudah menjadi makanan sehari hari
alih alih merasa kesepian
raga lusuhku merakit asa bersama sang sunyi
bersama merayakan sepi
cukup ku terima dan jalani hingga tiba waktu untuk berhenti
tak terhitung, seberapa banyak terlontar tanya,
mengapa rasamu begitu rapuh?
bagaimana jika nanti tersisa aku saja yang mengasihi mu?
mampukah pencapaianku sama seperti semoga ku yang sudah terbang jauh dilangit sana?
akankah ada yang memeluk raga kecilku?
tuhan
dekaplah raga kecil ini
entah akan seperti apa jika aku tak bersandar padaMu
andaikan aku tak ingat padaMu
entah berapa banyak luka yang menganga lebar
engkau selalu memberiku nikmat tanpa jeda
namun diri ini masih terjebak ditengah rasa yang bergejolak
tuhan
tolong beritahu aku
bisikan bahasa yang sudah ku terima
pada ramainya rasa yang menemui ku
mungkin kah dia?
mungkin kah dia yang ku pinta?
aku tak ingin terhanyut terlalu jauh
aku tak ingin terjerat rinaian rasa yang tak nyata
di tengah merdunya angin berhembus
ku mohon dengan sangat serta ku ucap penuh harap kepada sang maha kuasa
pada perjalanan kali ini, rangkul lah raga kecil ini
temanilah langkahku
semua harapku bergantung padaMu
hanyalah bersama Mu, keresahan hatiku meluruh
tuhan
mohon kesertaan mu dalam susah senangku
dunia terlalu kejam untuk ku selami seorang diri
Plered, Agustus 2024