PUISI “Berbisik Hening” by Jouskania

Berbisik Hening 


 

sejenak ku hirup pasokan udara di sekitarku

sepenuhnya ku tahan riuh isi kepala 

kesunyian malam, sudah menjadi makanan sehari hari

alih alih merasa kesepian

raga lusuhku merakit asa bersama sang sunyi

bersama merayakan sepi

cukup ku terima dan jalani hingga tiba waktu untuk berhenti 


tak terhitung, seberapa banyak terlontar tanya,

mengapa rasamu begitu rapuh?

bagaimana jika nanti tersisa aku saja yang mengasihi mu? 

mampukah pencapaianku sama seperti semoga ku yang sudah terbang jauh dilangit sana? 

akankah ada yang memeluk raga kecilku?


tuhan

dekaplah raga kecil ini

entah akan seperti apa jika aku tak bersandar padaMu

andaikan aku tak ingat padaMu

entah berapa banyak luka yang menganga lebar


engkau selalu memberiku nikmat tanpa jeda

namun diri ini masih terjebak ditengah rasa yang bergejolak 


tuhan

tolong beritahu aku

bisikan bahasa yang sudah ku terima 

pada ramainya rasa yang menemui ku

mungkin kah dia? 


mungkin kah dia yang ku pinta? 

aku tak ingin terhanyut terlalu jauh 

aku tak ingin terjerat rinaian rasa yang tak nyata


di tengah merdunya angin berhembus

ku mohon dengan sangat serta ku ucap penuh harap kepada sang maha kuasa


pada perjalanan kali ini, rangkul lah raga kecil ini

temanilah langkahku

semua harapku bergantung padaMu 

hanyalah bersama Mu, keresahan hatiku meluruh 


tuhan

mohon kesertaan mu dalam susah senangku 

dunia terlalu kejam untuk ku selami seorang diri


Plered, Agustus 2024

Post a Comment

Previous Post Next Post