Kapol benar-benar membuktikan kekuasaannya. Beberapa orang yang mempunyai utang kepada Tua Lee, rentenir yang telah meninggal di episode ke 7, diminta untuk tetap membayar utang kepada pemerintah setempat.
Tuan Lee adalah orang yang meminjamkan uangnya kepada orang-orang yang kecanduan berjudi. Ia juga sering mengajak orang yang tidak pernah suka berjudi hingga akhirnya menyukainya karena rumah judi tersebut adalah rumah judi miliknya. Sehingga kemungkinan untuk bisa meraup untung akan semakin banyak. Para Polisi setempat berpura-pura tidak tahu mengenai masalah ini demi mendapat imbalan yang sangat besar.
Oleh karena itu, kapol sering datang ke rumah judi tersebut. Yi Gyeom dan Da In pun akhirnya memikirkan segala kemungkinan yang terjadi. Setelah mengaitkan berbagai kemungkinan, akhirnya ditemukan satu kesimpulan bahwa yang membunuh Tuan Lee pastilah kapol. Hal ini dimungkinkan karena kapol ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi.
Setelah mendapatkan buku besar yang disimpan di rumah judi, Yi Gyeom pun berniat menemui kepala pemerintahan setempat termasuk kapol. Namun, mata-mata dari Kepala penasehat negara diminta untuk membunuhnya. Perkelahian pun bergulir dan Yi Gyeom berhasil mengalahkannya.
Setelah mengetahui seluruh kejadian yang telah dilakukan oleh Kapol melalui anak dari selir Tuan lee yang bernama Ae Ran. Kapol pun akhirnya dibekukan oleh Yi Gyeom berdasarkan kesaksikan Ae Ran yang melihat langsung perbuatan kapol pada malam itu. Sehingga, Yi Gyeom dapat membuktikan bahwa Kapol memang pelakunya. Selain itu, bukti lain seperti buku besar pun semakin memberatkannya.
Akhirnya, Kapol pun dihukum. Semua uang yang telah dikumpulkan pun dibagikan ke semua rakyak miskin.
Lalu, Buku besar yang diambil oleh Da In di rumah judi pun akhirnya sampai kepada Raja. Selain berisi nama Kapol, beberapa nama pejabat istana yang dekat dengan kepala penasehat negara pun tercantum di sana. Mereka pun akhirnya ditangkap dan dihukum.
Misi pertama pun akhirnya selesai setelah penangkapan Kapol dan para pejabat lain dilakukan. Kini misi kedua yang dijanjikan Yi Gyeom kepada Da In pun mulai dilakukan.
Namun, saat sekretaris negara sedang berbincang dengan pengawal kerajaan, misi kedua ini pun akhirnya didengar oleh mata-mata lain dari kepala penasehat negara di dalam istana.
Sementara itu, mata-mata yang diperintahkan oleh kepala penasehat negara yang ditugaskan untuk membunuh Yi Gyeom pun masih mengikuti mereka. Meskipun sudah dikalahkan sebelumnya, akan tetapi Ia tetap menjalankan misi tersebut.
Di sisi lain, pertemuannya dengan Sun Ae pun terjadi. Hal ini membuktikan bahwa Apa yang dikatakan oleh Yi Beom adalah salah. Namun, Setelah mengetahui bahwa Yi Gyeom adalah seorang agen rahasia kerajaan, Sun Ae pun pergi dan menitipkan sebuah surat kepada Chun Sham.
Isi surat tersebut berisikan keinginan Sun Ae untuk tidak menjadi beban bagi Yi Gyeom karena ia adalah seorang agen rahasia kerajaan. Namun, Sun Ae menegaskan bahwa nama Yi gyeom tetap berada di hatinya. Setelah membaca surat tersebut, Yi Gyeom pun terlihat murung, tidak fokus, dan bahunya sedikit menurun. Da In dan Chun Sham pun langsung menyadarinya.