Assalamualaikum, hai semuanya...
kali ini kita akan bahas salah satu contoh public speaking yang biasa kamu dengar di dalam kehidupan sehari-hari misalnya pidato, khotbah, atau ceramah.
Publik Speaking adalah berbicara di depan umum. Sebagai manusia, kemampuan berbicara merupakan aspek yang penting. Begitupun dalam mata pelajaran bahasa indonesia, kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dan menjadi tolak ukur dalam standar kelulusan para siswa.
kemampuan berbicara ini sangat penting dikuasai oleh setiap siswa karena dengan memiliki kemampuan tersebut, siswa dapat menyampaikan apapun yang ingin disampaikan seperti ide, keresahan, atau hanya menyampaikan kesan. Namun, kemampuan berbicara ini tidak mudah dimiliki oleh setiap orang. Berbagai teknik berbicara didepan umum telah banyak disampaikan oleh para pembicara-pembicara baik melalui lisan (seminar, webinar, presentasi, dll) maupun tulisan (web, buku, koran, majalah, dll).
Nah, sebelum kita bahas lebih jauh mengenai kemampuan berbicara ini kita bahas terlebih dahulu mengenai perbedaan pidato, ceramah, dan khotbah.
Apakah kamu tahu perbedaan pidato, khotbah, dan ceramah???
Berikut adalah penjelasannya:
✔Pidato merupakan pembicaraan di depan umum yang lebih cenderung bersifat persuasif, yakni ingin mengajak pendengar mengubah persepsi, sikap atau tindakannya. Pidato juga dapat lebih sering digunakan untuk menumbuhkan motivasi dan mendapatkan dukungan dari pendengarnya.
ciri-ciri pidato : cenderung persuasif (mengajak), tema bersifat umum, tempat dimanapun, disampaikan oleh orang-orang tertentu misalnya pemimpin, motivator, dll.
✔Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan mengenai keagamaan dan praktik beribadah, hingga ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan pendengarnya.
ciri-ciri khotbah : persuasif (mengajak), tema bersifat keagamaan, tempat di majelis (mesjid atau tempat menuntut ilmu), disampaikan oleh pakar keagamaan.
✔Ceramah bersifat lebih umum, ceramah menyampaikan suatu pengetahuan, informasi, atau isu tertentu yang umum (mencakup semua bidang) dan disampaikan oleh pakar atau orang-orang ahli dalam bidangnya.
ciri-ciri ceramah : hanya menyampaikan, tema bersifat umum, tempat dimanapun, siapapun boleh berpidato.
Nah setelah kamu tahu mengenai perbedaan pidato, khotbah, dan ceramah. kali ini kita bahas secara khusus mengenai ceramah.
Pernahkah kamu mendengarkan ceramah? pasti pernah kan? karena ceramah tidak hanya dapat disampaikan oleh ustadz atau kyai saja namun orang tua bahkan temanmu pun dapat menyampaikannya. salah satu kunci dari ceramah adalah kamu hanya perlu menyampaikan hal positif yang bersifat umum namun kamu harus mengetahui betul apa yang kamu sampaikan. bukan hanya omong kosong belaka.
Mari kita bahas
Struktur Teks Ceramah
Seperti teks lainnya, teks ceramah memiliki struktur yang membangun teks ini melalui beberapa bagian pembangunnya. Bagian-bagian pembangun struktur teks ceramah meliputi: pembuka/pendahuluan, isi, penutup. Berikut adalah struktur teks ceramah yang dikemukakan oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 92).
- Pembuka (Tesis)Berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi.
- Isi (Rangkaian argumen)Berupa rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan pada pembuka atau tesis. Bagian ini biasanya mengemukakan pula berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah.
- Penutup (Penegasan kembali)Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal ini bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru dari yang dimaksudkan, hingga agar diingat oleh pendengarnya. Selain itu, agar ceramah terkenang dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu, bagian ini juga biasa diisi oleh rekomendasi atau saran mengenai topik yang disampaikan.
Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah
Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks ceramah.
- Banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Kata ganti pertama contohnya adalah: saya, aku, kami (mengatasnamakan kelompok). Sementara kata kedua jamak adalah: anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara.
- Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-istilah yang muncul meliputi: prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme, majas, kesantunan berbahasa.
- Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena.
- Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat.
- Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus.
Ciri Teks Ceramah
Adapun ciri-ciri teks ceramah dipaparkan pada daftar di bawah ini.
- Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para pendengar.
- Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau disiplin ilmu yang diceramahkan.
- Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap materi yang dibicarakan.
- Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
- Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
- Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video (jika daring), dsb.