Review Film “Hereditary” 2018, Film Horror Klenik Yang Gak Klenik-Klenik Amat

 

HEREDITARY Review – MY DIRT SHEET

Halo gaes, hehehe. Syadzilli disini.

Kali ini gue mau riviu tentang film besutan si “Gila” Ari Aster produksian A24 yang judulnya seperti yang kalian baca di judul ya.

Di tahun 2018 bioskop se Indonesia  digemparkan dengan salah satu film horror yang pas di posternya ngga horror-horror banget, karena Sebagian orang pas liat ni poster nyangka nya bukan film horror melainkan film keluarga.

Cerita dikit, awalnya gue juga begitu, iseng di weekend jalan-jalan di mall, hari itu nggak ada niat buat nonton film karena saat itu bagi gue gaada film yang harus banget gue tonton, tapi balik lagi karena keisengan gue sama si doi coba ngecek ke bioskop, dengan harapan ya kali aja ada film yang bisa ditonton.

Di awal gua disambut dengan satu poster film yang Dimana poster tersebut berisi foto ibu sama anak. Yang bikin penasaran waktu itu adalah ekspresi muka si ibu nya yang dingin tapi kripi, naon atuh creepy the ? wkwk.

Akhirnya gue dan si doi memutuskan untuk lanjut beli tiket film itu. Nah setelah ini gue mulai aja kali ya review nya.

Awalnya film ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang baru saja ditinggal mati oleh neneknya, ngga ada yang aneh awalnya, karena dipikiran gue mungkin ini film tentang keluarga (jujur gue waktu itu ngga ngecek trailernya).

Kehilangan seseorang memang sangat menyakitkan apalagi kehilangan orang terdekat, ini yang membuat Annie Graham (Toni Collete) secara psikis dan fisik kolaps. Dari kesedihannya yang mendalam, ia mencoba untuk merelakan ibunya yang meninggal dengan cara ikut komunitas curhat ibu-ibu. Selain mamaknya, anak-anaknya pun ikut dalam pusaran kesedihan, salah duanya Peter Graham (Alex Wolff) dan Chalie Graham (Milly Shapiro) mereka berdua pun merasa kehilangan berat neneknya.


REVIEW) Hereditary: Horor Berseni Pengundang Depresi

Malapetaka dimulai ketika Peter malah asik party dengan teman-temannya disaat si adik Charlie yang punya penyakit alergi sama selai kacang keracunan. Saat itu Peter panik dan mulai menggila, hingga pada akhirnya dia harus kehilangan adiknya dengan cara tragis, iya tragis banget kepala putus kepentok tiang Listrik di pinggir jalan.

Rasa duka belum berlalu, Peter menemukan keanehan yang terjadi di dalam keluargnya, ia menemukan buku yang berisi tentang klenik pemujaan terhadap iblis Paimon yang dilakukan oleh neneknya bersama komunitas kultus astral nya. 

Kembali ke si ibu Annie, ia yang awalnya ikut ke komunitas curhat, bertemu dengan seseorang agen klenik yang notabene rekanan si neneknya. Awalnya dia gak suka, tapi makin sini kok makin asik, akhirnya si ibunya pun ikut komunitas kultus astral iblis Paimon itu.

Ini beneran film keluarga, tapi keluarga gila, mending kalian nonton deh, daripada harus ngawang-ngawang baca review ini! inget nonton nya di yang resmi ya. Wkwkwkw.

Udah ah, bye!

Post a Comment

Previous Post Next Post