RIDHO SUSAH TIDUR
Permulaan
Perjalanannya tidak mudah, perlu waktu untuk memahami setiap lika-likunya. Terlebih, rasa kantuk yang tidak berkesudahan menjadi rasa sakit baru. Namun ketika memejamkan mata, rasanya sulit untuk terlelap. Ini yang kemudian menjadi suatu paradoks yang aku lalui setiap hari. Ya, setiap hari!
Malam ini di luar dingin sekali, tidak seperti biasanya. Aku tinggal di daerah yang bisa dikatakan untuk dingin pun rasanya jarang, tapi malam ini, diluar begitu dingin. Ditemani Kafka, aku duduk dipojokan, halaman demi halaman ku selesaikan, hmm menarik juga ternyata Kafka. Seteguk sudah ku minum kopi yang setengah dingin ini, sambil melihat ke halaman membayangkan betapa menyedihkannya hidup.
Setengah gelas ku teguk kopi yang sudah dingin itu, lalu aku kembali melamun sambil melihat ke halaman. Dari kejauhan, aku lihat ada perempuan yang sedang melambaikan tangan ke arahku, sambil tersenyum aku balas lambaian tangannya dan perempuan itupun mendekat. Lekas aku beranjak dari kursi reyot ku untuk menghampiri perempuan itu. Tidak ada pikiran apapun di kepalaku saat itu, semuanya habis tergilas oleh kecantikan si perempuan itu. Semakin dekat, semakin wangi semerbak parfum perempuan itu, membuat aku semakin bergegas untuk menghampirinya. Kebahagiaanku membuncah, tidak pernah aku sesenang ini. Perempuan manis itu lari ke arahku semakin dekat, tidak ada senyum yang paling manis yang pernah kulihat selain malam itu, seperti membuat hati ku berbunga-bunga.
Sekarang, perempuan itu tepat ada di hadapanku. Wajahnya bersinar, giginya rapi, senyumnya merekah dan wanginya semerbak. Lalu ku ajak ia duduk di pojok halaman rumah ku, dan ia mau. Sepanjang menuju halaman rumahku, tiba-tiba ia mendekap tanganku, seolah kami berdua telah berpacaran lama sekali, di situ aku hanya mengiyakan tanganku didekap. Sesampainya kami di halaman rumah, kami pun duduk sambil berbincang, ya pembicaraan standar orang baru kenal tapi rasanya kita seperti sudah saling kenal sangat lama, bahkan di relung hati paling dalam, aku merasa perempuan ini adalah pacarku yang dimana kita menjalani semua hubungan ini dengan cara LDR.
Berjam-jam kami ngobrol, hingga pada akhirnya kita berdua sepakat untuk menyudahi obrolan malam ini, semuanya mengalir, lalu kemudian ia pamit dan pergi tanpa meninggalkan sepatah kata apapun. Di situ aku merasakan dingin yang hebat, badan kaku seperti lumpuh total, ah apa ini ? apa aku belum makan malam ? atau terlalu banyak minum kopi sampai-sampai badanku menjadi kaku seperti ini ?
Sementara badanku mati rasa, masih kulihat punggung perempuan itu pergi melangkah kemana entah.
Halo, namaku Ridho. Aku pengidap insomnia akut stadium 3. Gejala susah tidur ini ku dapat lima tahun lalu ketika aku sengaja minum kopi dan seraya berdoa, “yaa Tuhanku, aku ingin terus terjaga, aku tak ingin tidur, aku tak ingin melwatkan sedetikpun kehidupan ini”. Setelah aku berdoa, dua hari kemudian Tuhan mengabulkan doaku tersebut.
Banyak hal yang terjadi ketika aku tidak bisa tidur, ada yang sempat ku rekam dalam tulisan, ada juga yang luput dari rekaman, tapi semua ini tetap ku jalani karena aku sudah berjanji pada Tuhan untuk selesaikan hidup tanpa penyesalan.