Resah
pada sunyinya malam
dan pada tatapku yg menyiratkan banyak rasa
entah mengapa sampai saat ini masih saja dia
sudah habis memang
tapi pikiran dan hati manusia bukan lah komputer yg bisa mendelete kapan pun bukan?
sosoknya memang masih ada
tapi rasanya jauh berbeda
hangat yg dulu terasa
tawa yg menjadi alasanku gembira
dan cinta yg terucap olehnya
kini, perlahan semuanya berganti
sudah menjadi darma sang peluang
berkelana menjelajahi masa
tapi bolehkah hati ini memaksa
atas sendu yg tak berpulang?
ku redam semua sesak
ku genggam erat gusarnya kalbu
rintikan alir perlahan jatuh
menerobos pertahanan ku
seolah berontak meminta sembuh
andai saja jarak bisa ku tempuh
kan ku perlihatkan padanya
seberapa banyak retak yg ku taung
seberapa banyak asa yg ku langitkan
dan seberapa sering cintaku terucap
kesana kemari mencari kepastian
berlarian mencari tempat berteduh
bahkan ditengah kesulitan pun
namamu masih erat ku dekap
suaramu masih kerap ku dengar
dan kata katamu ku ingat keras
harapku tak pernah usai
tuturan nya pada malam itu
bergelimang memenuhi pikiran
tampak penuh keseriusan
tapi nyatanya bualan belaka
tampak dijadikan satu satunya
namun ternyata hanya sementara
dicari saat malam tiba
dan terlupakan keesokan harinya
Jouskania, plered 2024