Halo semuanya...
Segmen review drakor terbaru kembali lagi.. setelah dua minggu mengasingkan diri.
Kali ini datang dari JTBC. siapa yang tahu chanel TV kabel JTBC??? menurut pengalamanku sih JTBC biasanya selalu menampilkan drama-drama yang tak biasa, jenis cerita yang dipilih adalah drama full yang penuh dengan konflik yang membuat para pemirsanya kesal seperti Sky Castel atau yang kemarin booming the world of the married atau kisah romansa yang tak berlebihan dengan konflik dan penggambaran yang sederhana.
ok, mari kita fokus ke drama yang akan di review kali ini. Drama ini berjudul More Than Friends. Seperti judulnya, kamu pasti dapat langsung memahami maknanya bukan?
Drama ini berkisah mengenai seorang perempuan bernama Kyung Woo-yeon yang diperankan oleh Shin Ye-eun. Kyung Woo-yeon merupakan penulis kaligrafi yang terjebak dalam kesalahpahaman yang tak berujung bersama teman SMA nya yaitu Lee Soo yang diperankan oleh Ong Seong-wu.
Kyung Woo-yeon
Lee Soo
Kyung Woo-yeon memiliki kenangan yang indah saat berada di samping Lee Soo yang terus tumbuh dan akhirnya perasaan suka itu pun muncul. Dalam hal ini, Kyung Woo-yeon merasakan perhatian yang ia sadari dari Lee Soo saat ia ada didekatnya. Namun hari yang tak terduga pun datang, Lee Soo dikabarkan pindah ke Luar Negeri dan meninggalkan Korea. Dengan berat hati, Kyung Woo-yeon pun harus melepas kepergian Lee Soo. Pada saat itulah ia pun akhirnya memberanikan diri untuk mengutarakan perasaanya kepada Lee Soo tepat pada saat keberangkatannya. Namun bukannya gayung bersambut, Lee Soo malah menolaknya mentah-mentah dan hanya menganggap Kyung Woo-yeon sebagai teman dan tidak lebih.
Bulan demi Bulan terlalui, perasaan Kyung Woo-yeon terhadap Lee Soo bukannya memudar malah semakin bertumbuh. Di samping itu, kehadiran Lee Soo yang kini tak ada semakin membuat Kyung Woo-yeon merasa sakit hati apalagi memikirkan perkataan Lee Soo saat di Bandara.
Beberapa tahun Setelah perginya Lee Soo, Perasaan Kyung Woo-yeon terhadapnya semakin membesar. kebiasaan buruk saat Kyung Woo-yeon tak sadarkan diri adalah menelpon Lee Soo dan menumpahkan rasa sakitnya via Telp. Tak ada jawaban di ujung telp, namun hal tersebut menjadi sebuah kebiasaan di saat hatinya sedang tidak baik. bahkan beberapa sahabatnya memaklumi dan merasa tidak aneh lagi dengan kebiasaan Kyung Woo-yeon tersebut.
Suatu hari ketika Kyung Woo-yeong melepaskan kegundahannya melalui telp tiba-tiba Lee Soo berdiri di depannya dan akhirnya mereka bertemu kembali di lain hari. ketika bertemu kembali, Lee Soo yang dingin menyapa Kyung Woo-yeon tanpa beban. Kyung Woo-yeon yang terlalu lama menyimpan perasaannya pada Lee Soo kembali menyatakan perasaannya tersebut untuk kedua kalinya. Namun gayung tak pernah menyambutnya. Lee Soo berkata jika mereka hanya teman. Lee Soo menyukai Kyung Woo-yeon hanya sebagai teman dan tidak lebih. Lalu Lee Soo pun kembali keluar negeri dan meninggalkan Kyung Woo-yeong yang semakin patah hati.
Perasaannya pada Lee Soo seakan mengalir tanpa henti, Kyung Woo-yeon buktikan dengan selalu melakukan kebiasaannya dengan menelpon Lee Soo.
10 tahun berlalu, perasaan kyung Woo-yeon pada Lee Soo tak pernah sedikitpun terhenti. Suatu hari Woo-yeon bertemu kembali dengan Lee-soo dan akhirnya mereka pun jalan bersama. Perhatian Lee Soo pada Woo-yeon tak pernah berubah. hal inilah yang membuat Woo-yeon selalu menyukai Lee Soo meskipun tak pernah direspon olehnya. Akhirnya Woo-yeon pun terpaksa bangun dari tidur panjangnya, setelah sekian lama dan menanti, Lee Soo kembali menolak perasaan Woo-yeon kali ini. dengan berat hati dan penuh dengan rasa malu, Akhirnya Woo-yeon pun pergi meninggalkan Lee Soo dan mengatakan bahwa Lee Soo tak harus menemuinya lagi.
Sejalan dengan masalah cintanya, karirnya pun menambah perasaan berkecambuk yang semakin menyakiti hatinya. Berbagai pekerjaan tak pernah sejalan dengan apa yang ia inginkan. Teringat dengan pernyataan Lee Soo beberapa hari lalu soal kaligrafi, Woo-yeong merasa bahwa ia harus menekuninya bukan hanya sekedar hobi semata. Hal kecil itu memberikan motivasi bagi Woo-yeon. Lagi--lagi Lee Soo memberikan pengaruh besar pada hidupnya.
Akhirnya Woo-yeon mengasingkan dirinya ke pulau Jeju dengan maksud menenangkan hati dan pikirannya. selama di Jeju ia melakukan pekerjaan paruh waktu dan menghabiskan waktu dengan berkeliling toko buku untuk mempromosikan tulisannya.
Saat di Jeju, Woo-yeon pun bertemu dengan On Joon-soo yang diperankan oleh Kim Dong-jun. Joon-soo merupakan seorang CEO Penerbitan yang usut punya usut merupakan seseorang yang sering mendengarkan curhatan Woo-yeon di telp. jadi perlu diketahui bahwa Lee Soo sudah lama mengganti nomor telpon dan selama ini Joon-soo lah yang menerima telp Woo-yeon namun diam dan mendengarkan namun tak pernah merespon.
On Joon-soo
Takdir lain bertambah, Woo-yeon bertemu kembali dengan Lee Soo yang merupakan pemilik tempat dimana ia bekerja paruh waktu. Lee Soo yang dingin tanpa beban dan perasaan bersalah menyapa Woo-yeon kembali. Namun Woo-yeon merasa ia tak harus menerima sapaan Lee Soo tersebut.
Selama di Jeju, Lee Soo yang merupakan seorang fotografer ternama sedang menjalani pekerjaannya selama beberapa hari. disamping itu, ternyata kehadiran On Joo-soo ke Jeju adalah untuk menemui Lee Soo. Joo-soo berharap Lee Soo menerima kerja sama untuk membuat kumpulan Foto yang akan di publikasikan di perusahaannya. Namun Lee Soo menolaknya karena ia merasa tak perlu kembali ke Seoul apalagi harus memotret Seoul yang dingin dan tak memiliki kenangan baik. Tolakan tersebut akhirnya membuat Joo-soo kembali ke Seoul.
Hari terakhir di Jeju, Woo-yeon pun berniat menyebar kartu tulisan yang dibuatnya ke beberapa toko namun Lee Soo kembali membuat ulah dengan memarahi Woo-yeon yang hampir saja terkena tangga yang jatuh. Dengan hati yang tak baik, Woo-yeon menerimanya dengan kemarahan dan meninggalkan Lee Soo yang sebelumnya menjatuhkan diri agar Woo-yeon tak terkena tangga tersebut. Lee Soo pun akhirnya mengikuti Woo-yeon dan akhirnya mereka pun jalan bersama kembali.
Di tepi laut yang indah, Woo-yeon kembali memberanikan diri mengungkit masa lalunya. perasaan yang tak pernah hilang dalam hatinya termasuk pertanyaan mengenai Lee Soo yang tak pernah mau tinggal di Seoul dalam waktu yang lama. Namun, Lee Soo kembali membuat Woo-yeon muak karena tak ada satu alasan yang dapat ia terima dengan mudah atas tolakan terhadapanya.
Setelah sekian lama, Woo-yeon akhirnya merasa sudah di ujung jalan. Perasaan yang tak pernah dianggap oleh Lee Soo ini sudah seharusnya ia buang dan tak selayaknya tertanam dalam hati 10 tahun lamanya. Meskipun ia telah sekian banyak bertemu dengan pria lain namun perasaannya untuk Lee Soo tak pernah berakhir dan membuat hubungannya dengan para pria tak berjalan lancar. Woo-yeon merasa ini adalah sebuah kutukan yang harus ia putuskan saat ini. Akhirnya dengan penuh motivasi Woo-yeon mengutarakan semuanya pada Lee Soo dan membuatnya tertegun lama. Woo-yeon pun meninggalnya seorang diri...
Beberapa minggu berlalu, Joon-soo mengalami masalah di perusahaannya dan menemukan sebuah kartu bertuliskan kaligrafi indah yang Woo-yeon buat. Ia pun akhirnya tersadar saat di Jeju beberapa waktu lalu, Pertemuannya dan Woo-yeon membekas di hati. Lalu Woo-yeon pun dihubungi oleh perusahaan dan akhirnya masalah pun teratasi.
Sebuah telp masuk, menghubungi Joo-soo. Ternyata telp tersebut adalah dari Lee Soo. Joon-soo pun menemui Lee Soo yang ternyata sudah kembali ke Seoul. Setelah melalui pembicaraan panjang ternyata lee Soo menyetujui tawaran Joon-soo saat di Jeju. Namun Lee Soo menyarankan bahwa kumpulan fotonya akan semakin baik apabila di isi dengan cerita. Saran tersebut pun ternyata sudah terpikir oleh Joon-soo dan dia sudah menyiapakan seorang Kaligrafi handal karena merasa takut jika Lee Soo akan menolak apabila berpartner dengan penulis kaligrafi yang belum berpengalaman. Akan tetapi Lee Soo mengatakan dengan penuh percaya diri bahwa ia tak berkeberatan dengan siapa pun partnernya dan merasa harus memberi peluang pada setiap orang baru.
Sebelumnya, Lee Soo mengetahui bahwa Woo-yeon pernah mengisi acara di perusahaannya Joon-soo beberapa hari lalu. Jadi ia harus memastikan Woo-yeon lah yang menjadi partnernya.
Aneh bukan? Lee Soo kembali ke Seoul padahal dia pernah bilang kalau ia tidak menyukai Seoul dan bahkan tak mau bergabung dengan projek ini. Namun Semuanya berubah ketika Lee Soo menelpon Joon-soo.
Di sisi lain, Joon-soo yang mulai tertarik pada Woo-yeon mulai melakukan penedekatan diluar pekerjaannya.
Lalu bagaimana dengan kisah Woo-yeon? Perasaan yang selama ini ia rasakan terhadap Lee Soo apakah telah berakhir? Apakah ia akan memulai kisah yang baru dengan Joon-soo? 😄😄😄
Sulit dipahami memang. Kalau aku sih merasa sulit menebak perasaan Lee Soo. Selama 10 tahun tak pernah sekalipun ia menerima hati Woo-yeon dan menganggapnya hanya teman semata. Sulit sekali 😂
Nah, inilah akhir dari postingan ini. tak lengkap rasanya tanpa mengambil hal baik dari drama ini. inilah rangkumannya.
1. Perasaanmu tak akan pernah membohongi dirimu sendiri.
2. Jka kata orang kesempatan tidak datang dua kali itu adalah kesalahan besara karena Kesempatan akan selalu ada, baik itu kesempatan untuk memulai atau mengakhiri.
3. Menyadari sesuatu yang berharga biasanya diawali dengan penyesalan.
4. Memberi tahu orang lain mengenai perasaanmu tak ada salahnya, itu akan membuat bebanmu berkurang. 😁
5. Selalu ada alasan dibalik sebuah kejadian. Akan selalu ada Sebab dan timbul akibat setelahnya.
Sekian review kali ini. bye✋